Penetapan Kadar Al dalam Al2O3
A. Tujuan
Menetapkan kadar Al dalam Al2O3
B. Prinsip dasar
Al+ diendapkan dengan larutan NH4OH dari larutan yang bersifat asam dan panas. Lalu endapan Al(OH)3 dicuci dan dipijarkan.
C. Reaksi
- Al (g) + H2O (g)→ Al(OH)3 (s)
- Al(OH)3 (s) + NH4Cl (aq) →AlCl3 (aq) + NH3 (g) ↗ (ph 7 )
- Al (s) + 3 NH4OH (aq) → Al(OH)3↙ (s) + 3 NH4 (s) ↗
- Al(OH)3 (s) ↙ →1.100°c →Al2O3 (s) + H2O
D. Alat dan bahan
Alat :
- Batang pengaduk berpolicmen
- Botol timbang
- Cawan porselen
- Corong panjang
- Eksikator
- Gelas kimia 400 ml
- Gelas ukur
- Kaca arloji
- Kaki tiga
- Kawat kasa
- Penangas air
- Penyangga corong
- Pembakar bunsen
- Pipet ukur
- Pipet tetes
- Segitiga porselen
- Spatula
- Tabung reaksi
- Tagel putih
- Oven
Bahan :
- Ammonium klorida
- Sampel Al
- Indikator MM
- Larutan NH4OH 7 M
- Larutan NH4Cl2 2%
E. Cara kerja
- Ditimbang 1,8 gram cuplikan dilarutkan dalam gelas kimia 400 ml
- Ditambahkan 6 gram ammonium klorida
- Ditambahkan 3 sampai 4 tetes indikator MM lalu dipanaskan hingga tepat mendidih
- Ditambahkan tetes demi tetes larutan NH4OH 7 M sambil diaduk hingga larutan menjadi kuning kemudian dididihkan lagi
- disaring endapan dengan kertas saring kasar nomor 41
- Dicuci dengan larutan NH4OH
- Dipijarkan cawan porselen sampai konstan
- Dimasukkan kertas saring ke dalam oven dengan suhu 100 derajat Celcius sampai mengering
- Dilipat kertas saring dan dimasukkan ke dalam cawan porselen konstan
- Diarangkan dan diabukan kertas saring kemudian dipijarkan endapan lalu timbang hingga dapat berat konstan
- Hitung kadar aluminium
F. Data pengamatan
Berat cawan porselen + sampel konstan = 35,9495 gram
Perhitungan
%Al (teoritis) = 2ArAl. × 100%
MrAl2O3
= 2.27 × 100%
102
= 52,94 %
%Al (praktik) = fk × berat abu × 100%
Berat sampel
= 0,529 × 1,3503 ×100%
1,8000
= 39,71%
G. Pembahasan
Aluminium dapat diendapkan dari garamnya sebagai aluminium oksida
endapan ini mudah larut pada pH yang cukup tinggi Oleh karena itu
sebagai pengendap tidak dapat dipakai basa kuat untuk menjaga PH dipakai
amonium klorida sebagai pendapar endapan dicuci dengan amonium nitrat
2%
Aluminium oksida terdapat dalam bentuk kristal corundum batu mulia ruby
dan saphire tersusun atas corundum dengan warna khusus yang disebabkan
kadar ketidakmurnian dalam struktur corundum aluminium oksida atau
alumina merupakan komponen utama dalam bauksit biji aluminium yang
utama. biji bauksit terdiri dari Al2O3, Fe2O3, dan SiO2 yang tidak murni
. campuran ini dimurnikan terlebih dahulu melalui proses Bayer. Tidak
larut dalam bahasa yang dihasilkan sehingga bisa dipisahkan melalui
penyaringan SiO2 larut dalam bentuk silikat ketika cairan yang
dihasilkan didinginkan terjadi endapan Al(OH)3 sedangkan silikat masih
larut dalam cairan tersebut Al(OH)3 yang dihasilkan kemudian dipanaskan
Al2O3 yang terbentuk adalah alumina.
Perhitungan kadar air secara teoritis adalah 2 dikali atau dibagi Mr
al203 kemudian dikali 100% sedangkan perhitungan kadar Al secara praktik
yang didapatkan dari praktikum ini adalah faktor kimia dikali berat Abu
kemudian dibagi berat Al yang ditimbang dikali 100% . faktor kimia Al
didapat dari 2 dikali 27 yang dibagi 102 kemudian dikali 100%
H. Kesimpulan
Kadar Al yang didapat dari praktikum penetapan Al sebagai Al2O3 adalah 39,71%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar