Cari...

Sabtu, 28 Januari 2017

Laporan Praktikum Kimia Penetapan Kadar Cu

Laporan Praktikum Gravimetri   
Penetapan Kadar Cu dalam terusi


A. Tujuan
Menentukan kadar Cu dalam terusi

B. Prinsip Dasar
Cu2+ diendapkan menjadi Cu(OH)2 berwarna biru yang dalam suhu panas menjadi CuO berwarna kehitaman . Untuk menghindari hidrolisis ditambahkan larutan H2SO4 Cu2+ hanya dapat diendapkan dengan basa kuat yaitu larutan NaOH atau KOH . Setelah dipijarkan berubah menjadi CuO

C. Reaksi
  • CuSO4.5H2O + H2O   → Cu + SO4 + H +OH 
  • Cu + SO4 + H + OH → CuSO4 + H2O↗
  • CuSO4 (aq) +2 NaOH (aq) → Cu(OH)2↙ (s) + Na2SO4 (aq)
  • CuOH2 (s)↙  →1.100°C→CuO
D. Alat dan bahan 
Alat :
  • Batang pengaduk
  • Botol timbang
  • Botol semprot
  • Cawan porselen
  • Corong panjang
  • Eksikator
  • Gelas kimia 400 ml
  • Gelas ukur
  • Kaca arloji
  • Kaki tiga
  • Kawat kasa
  • Penangas air
  • Penyangg corong
  • Pembakar bunsen
  • Pipet ukur
  • Pipet tetes
  • Segitiga porselen
  • Spatula
  • Tabung reaksi
  • Tagel putih
  • Oven
Bahan :
  • Contoh terusi
  • Larutan H2SO4 2N
  • Larutan NaOH atau KOH 2N
  • Kertas saring
  • Aquadest
E. Cara Kerja 
  1. Ditimbang garam terusi sebanyak 1 gram lalu dilarutkan dengan aquadest 100 ml
  2. Dilarutkan dengan larutan H2SO4 sebanyak 3 tetes kemudian dipanaskan sampai mendidih
  3. Ditambah larutan NaOH 2N lalu larutannya diteteskan pada lakmus
  4. Dibiarkan sebentar lalu disaring endapan dengan kertas saring nomor 41 dengan cara dekantasi kemudian dicuci dengan aquadest sampai bebas SO4 
  5. Diuji dengan BaCl2 
  6. Dimasukkan kedalam oven untuk dikeringkan dengan suhu 100-105°C 
  7. Dilipat kertas saring yang sudah kering kedalam cawan porselen yang telah konstan 
  8. Diarangkan kertas saring lalu dipijarkan pada suhu 1000-1.100°C selama 30 menit
  9. Dimasukkan kedalam eksikator selama 15 menit
  10. Ditimbang dan dipijarkan kembali hingga dapat berat konstan kemudian dihitung kadar
F. Data Pengamatan

1.Data penimbangan

Berat kaca arloji + contoh = 22,0786 gram
Berat kaca arloji kosong    = 21,0781 gram
Berat contoh                      =  1,0005 gram     

2. Data perhitungan

% kadar Cu (teoritis) =   Ar Cu                       x 100%
                                          Mr CuSO4.5H2O

                                        = 65 g/mol x 100%
                                          251 g/mol

                                        =25,90 %

% kadar Cu ( praktik ) = fk x Berat abu  x 100%
                                            berat sampel

                                          = 0,2590 x 0,1202 x 100 %
                                                   1,0005
                                          = 22,78% 

G. Pembahasan

Pada penetapan kadar Cu dalam terusi saat 1 gram terusi dilarutkan terjadi reaksi kimia CuSO4.5H2O + H2O   → Cu + SO4 + H +OH  saat ditambahkan larutan NaOH 2N terjadi reaksi CuSO4 (aq) +2 NaOH (aq) → Cu(OH)2↙ (s) + Na2SO4 (aq) saat pemanasan terjadi reaksi CuOH2 (s)↙  →1.100°C→CuO . Persen kadar Cu teoritis adalah 25,90% dan yang didapat pada praktikum ini adalah 22,78%

Ketika dilarutkan dengan air suling sampel terusi terhidrolisis menjadi endapan Cu(OH)2 . Endapan ini tidak stabil , ion tembaga (II) juga belum terendap sempurna serta memang endapannya belum diinginkan . Oleh karena itu , dilarutkan kembali dengan penambahan asam semarga dengan sampelnya yaitu asam sulfat ( H2SO4 ) . Sebenarnya semua asam dapat dipakai untuk menghindari hidrolisis , namun yang baik adalah yang semarga dengan sampelnya 

Tembaga (II) dapat diendapkan dengan basa kuat saja , karena apabila dengan ammonia akan larut membentuk senyawa kompleks [Cu(NH3)4](OH)2 senyawa tembaga(II) tetramin hidroksida . Dengan basa kuat seperti NaOH maupun KOH , ion tembaga(II) akan terendap membentuk hidroksida nya . Hidroksida ini kurang stabil , maksudnya endapan tersebut mudah terurai menjadi oksidanya namun tidak semuanya terurai . dengan kata lain , apabila pengendapan tidak dilakukan dalam suhu panas akan menyebabkan endapan menjadi ganda . Hal ini tidak boleh terjadi dalam analisis gravimetri karena salah satu syarat endapan gravimetri adalah tunggal dan murni . Demi alasan inilah dilakukan pendidihan menjadi endapan CuO stabil yang berwarna kehitaman 

Endapan CuO optimal dicuci dengan air suling biasa . Karena jika dengan air suling panas dikhawatirkan kelarutan endapan semakin tinggi . Pada awal proses pencucian dan penyaringan , air suling panas dikhawatirkan kelarutan endapan semakin tinggi . Air filtrat akan mengalir dengan cepat karena pori kertas saring tertutup endapan . Namun seiring berjalannya penyaringan endapan perlahan lahan masuk kedalam kertas saring. Akibatnya proses penyaringan semakin lambat karena pori porinya tertutup endapan 

I. Kesimpulan 
Persen kadar Cu yang didapat adalah 22,78%

J.Daftar Pustaka 
http://ilmukimiakaryaindrawan.blogspot.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar